Minggu, 18 Oktober 2009

"Tetapi sembahlah aku,(karena) inilah jalan yang lurus.(setan) sungguh telah menyeatkan orang banyak di antara kamu, maka tidaklah kamu menggunakan pikiran?"
-QS Yaasiin 36:61-62

Selama ini, terjadi kekeliruan pemahaman tentang arti kepemimpinan. Banyak orang yang mengartikannya sebagai kedudukan atau posisi yang tinggi saja. Sehingga, posisi pemimpin diincar demi mendapatkan kedudukan tinggi dalam sebuah kelompok.

Dengan paradigma itu, sebagian orang menghalalkan segala cara untuk menjadi pemimpin. Mulai dengan membeli, menjilat atasan, menyikut lawan, dan cara lainnya.

Apabila seseorang menjadi pemimpin lewat cara yang tidak benar, maka ia akan menggunakan kekuasaanya untuk mengarahkan, memperalat, bahkan menguasai orang lain agar selalu mengikutinya. Umumnya, jenis pemimpin seperti ini akan memaksakan kekuasaannya dengan tekanan-takanan agar diikuti.akibatnya, akan lahir pamimpin yang tidak dicintai,tidak disegani,tidak ditaati,bahkan dibenci oleh pemimpinnya.

SEMUA ORANG ADALAH PEMIMPIN
Banyak orang berharap diri mereka menjadi pemimpin. Namun,mereka seringkali tak menyadari bahwa sebenarnya mereka adalah pemimpin bagi diri mereka sendiri. Saat seorang anak menjadi ketua kelas, maka ia adalah pemimpin. Guru SD adalah pamimpin bagi muridnya.Seorang ibu pun pemimpin bagi anak-anaknya. Hampir setiap orang menjadi pemimpin di lingkungan masing-masing.

9 komentar:

  1. kurang panjang bos alamate.........uyeeeeeeeeeee.........

    BalasHapus
  2. mas daskam,jos temen kohhhhh.....

    BalasHapus
  3. bagus isinya....
    stelnya bagus lain dari yang lain....

    BalasHapus
  4. no comment.......uuuuuuuuuyyyyyyyyyyyyyeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee

    BalasHapus
  5. pernyataan itu memang benar. Pada zaman sekarang ini, keinginan seseorang itu banyak yang dicapainya dengan jalan yang tidak benar. Seperti halnya seseorang yang ingin menjadi pemimpin, banyak kecurangan-kecurangan yang dilakukannya.

    BalasHapus